14 Desa Mengikuti Karnaval Pembukaan Festival Kampong Tani Sumber Sari
![]() |
Pembukaan Festival Kampong Tani desa Sumber Sari ditandai dengan pelepasan peserta karnaval palawija |
Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah,
membuka secara resmi Festival Kampong Tani di dusun Taman Arum, Desa Sumber
Sari, Kecamatan Loa Kulu, yang ditandai dengan pelepasan peserta karnaval baju
unik Palawija, Rabu (28/09) siang.
"Atas nama pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara kami
memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang fokus dan bermanfaat
pada kondisi dan kearifan lokal di kecamatan Loa Kulu, sehingga bisa
dikembangkan dan disajikan dengan baik pada saat festival ini," ujar Wabup
mewakili Bupati Rita Widyasari.
Ia mengatakan, Sumber sari merupakan salah satu dari 12 desa
yang ada di kecamatan Loa Kulu dan memiliki potensi pertanian yang sangat
besar, termasuk potensi seni dan budaya yang harus dipertahankan.
"Karena salah satu keunggulan desa Sumber Sari ini
adalah pertanian dalam arti luas. Desa ini memiliki area pertanian sekitar 5
ribu hektar, sehingga potensi yang sudah ada ini kita berharap kedepan bisa
dimanfaatkan dengan baik," tuturnya.
Wabup meminta, dengan adanya Festival Kampong Tani desa
Sumber Sari, akan terus terbangun semangat baru. "Karena kalau berbicara
pertanian di Kutai Kartanegara bahkan nasional, data menunjukkan tenaga kerja
di bidang pertanian itu cenderung menurun," ucapnya.
Dirinya berharap, Pertanian di Kukar dapat berkembang lebih
meningkat lagi kedepannya dengan dukungan masyarakat dan kelompok tani yang
ada.
Kepala Desa Sumber Sari, Sukarno, mengungkapkan, Agenda
Festival Kampong Tani merupakan bagian dari implementasi program Gerbang Raja
Jilid II, yakni kemandirian pangan, swasembada pangan, serta destinasi wisata
edukasi alam di desa Sumber Sari.
"Harapan kami agenda-agenda ini mampu memotivasi
petani-petani kita yang sangat berjasa dengan hasil-hasil pertaniannya,"
terangnya.
Festival yang terselenggara berkat kerja sama dengan
Jaringan Kampung Nusantara (Japung) ini, diharapkannya bisa menggali potensi
kearifan lokal, termasuk menghidupkan ekonomi mikro yang tengah lesu karena
dampak dari kondisi defisit keuangan daerah.
"Jangan larut dengan kondisi ini, mari kita bangkit
berinovasi, karena sektor pertanian merupakan sumber daya alam yang masih bisa
terbarukan sehingga bisa menambah sumber penghasilan daerah," tegasnya.
Sementara itu, Tri Andi Yuniarso mewakili Japung Nusantara
menyatakan, dilaksanakannya Festival Kampong Tani bertujuan untuk mengangkat
kebudayaan dari sebuah kampung yang kini tidak boleh lagi dianggap marginal.
"Visi dan misi dari Jaringan Kampung Nusantara ini
sendiri adalah ingin mengangkat potensi-potensi lokal seni budaya yang ada.
Karena sudah banyak sekali seni budaya yang telah hilang di kampung-kampung
Se-Nusantara," ungkapnya.
Selain itu, sambungnya, Festival Kampong Tani memiliki
tujuan utama yakni menghidupkan swadaya masyarakat. "Jangan sampai
masyarakat selalu tergantung, tetapi harus lebih mengutamakan potensi dan
kemandirian kampung itu sendiri," harapnya.
Untuk diketahui, Festival Kampong Tani di desa Sumber Sari
berlangsung selama 3 hari, mulai dari 28-30 September 2016. Berbagai kegiatan
akan digelar, seperti Bazar kuliner, pertunjukan seni, Ngapeh (Diskusi)
pertanian, pelatihan pertanian, hingga lomba permainan tradisional dan jalan
santai.(kkn)
No comments: